Solusi Arsitektur untuk Krisis Iklim

Untuk Siapa Arsitek Bekerja?

Untuk Siapa Arsitek Bekerja? Arsitek adalah sosok penting di balik bangunan-bangunan yang kamu temui. Perannya sangat besar dalam merancang desain bangunan sesuai kebutuhan klien.

Meski begitu, pekerjaan arsitek lebih dari sekadar membuat gambar sketsa bangunan. Saat menjalankan tugasnya, arsitek akan melibatkan unsur seni, teknik, dan matematika.

Nah, buat kamu yang tertarik berkarier sebagai arsitek, artikel ini akan membantumu memahami apa itu arsitek. Kamu juga akan belajar soal tugas dan tanggung jawab arsitek hingga perbedaannya dari profesi serupa lainnya dalam artikel ini. Yuk, simak informasinya sampai akhir!

Apa Itu Arsitek?

Untuk Siapa Arsitek Bekerja? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsitek adalah ahli dalam merancang dan menggambar bangunan, jembatan, dan sebagainya biasanya sekaligus sebagai pengawas konstruksi.

Jika dilihat dari asal katanya, arsitektur berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘archee’ dan ‘tectoon’. Arti “archee” adalah awal, asli, dan utama. Adapun pengertian tectoon adalah kokoh dan stabil. Jadi, kalau digabungkan menjadi archeetectoon yang artinya orisinal (asli) dan kokoh.

Di Indonesia sendiri, arsitek merupakan profesi yang diakui secara hukum. Pengakuan tersebut tertuang dalam Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek. Mengacu pada UU tersebut, arsitek merujuk pada seseorang yang menjalankan praktik arsitek.

Praktik arsitek, sebagaimana dijelaskan pada UU tersebut mencakup aktivitas untuk menghasilkan karya arsitektur. Aktivitas ini meliputi perencanaan, perancangan, pengkajian, dan/atau pengawasan terhadap bangunan gedung dan lingkungannya, serta hal-hal terkait kota dan kawasan.

Lalu, arsitek kerja di mana? Seorang arsitek bisa kerja di perusahaan swasta hingga instansi pemerintahan. Hasil karya arsitektur berupa rumah, apartemen, bangunan komersial, taman, jembatan, hingga bangunan bersejarah.

Dalam menghasilkan karya arsitektur tersebut, arsitek harus memperhatikan aspek fungsional, keselamatan, dan keamanannya. Oleh karena itulah, kamu wajib memiliki lisensi profesional jika ingin menjadi arsitek. Untuk melakukan praktik di Indonesia, kamu juga harus memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek.

Adanya lisensi menjadi bukti sah bahwa kamu memenuhi kualifikasi penyelenggaraan kegiatan praktik arsitek.

Cara Menjadi Arsitek

Jika sudah memahami seluruh syarat tersebut, saatnya kamu memulai perjalanan untuk menjadi arsitek. Sebab, perjalanan menjadi seorang arsitek membutuhkan proses panjang.

Untuk mempersiapkan diri, kamu bisa memperhatikan cara berikut ini:

Lulusan arsitektur 

Salah satu syarat utama menjadi arsitek adalah harus lulus pendidikan S1 Arsitektur. Oleh sebab itu, mulailah proses dengan memilih sekolah arsitektur. Cari tahu apa saja universitas yang memiliki jurusan arsitektur.

Sebaiknya, pilihlah sekolah yang juga menyediakan program PPAr. Apalagi mengingat bahwa PPAr termasuk syarat menjadi arsitek. Kamu bisa menemukan berbagai perguruan tinggi penyelenggara PPAr yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bekali diri dengan kemampuan yang dibutuhkan 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat sejumlah skill yang harus dimiliki arsitek. Kemampuan ini sangat penting untuk kamu miliki karena mendukung tugas dan tanggung jawab.

Contohnya seperti critical thinkingpemikiran kreatif, kemampuan numerik dan artistik. Jadi, pastikan kamu mengembangkan berbagai skill tersebut, ya.

Dapatkan pengalaman kerja 

Calon arsitek juga wajib memiliki pengalaman kerja atau magang. Pasalnya, kamu baru bisa mendaftar lisensi STRA jika sudah mengikuti proses program magang minimal dua tahun.

Alternatifnya, lisensi STRA juga bisa diperoleh kalau mempunyai pengalaman minimal sepuluh tahun.

Dapatkan sertifikasi 

Sudah memenuhi syarat-syarat di atas? Cara menjadi arsitek selanjutnya adalah mendaftarkan diri untuk mendapat lisensi STRA.

Cara mendapatkan STRA bisa mengunjungi situs Dewan Arsitek Indonesia sebagai penerbit lisensi STRA.

Bangun portofolio yang kuat 

Kalau ingin menjadi arsitek yang profesional, kamu juga membutuhkan portofolio. Kumpulkan proyek yang pernah kamu kerjakan dalam portofolio kamu.

Buatlah file khusus untuk mengompilasi proyek-proyek tersebut, bisa dalam bentuk online maupun offline. Jelaskan nama dan konsep setiap proyek, serta peran kamu dalam proyek arsitektur tersebut.

Jalinlah koneksi dengan profesional di bidang arsitektur 

Tak kalah penting, jalinlah koneksi dengan para ahli dan profesional di bidang arsitektur. Koneksi tersebut bisa dengan sesama arsitek maupun profesi lain bekerja di bidang terkait, seperti insinyur sipil, kontraktor, drafter, dan desainer interior.

Dengan banyaknya koneksi, kamu punya peluang lebih besar untuk mendapat proyek arsitektur.

⁠Prospek Kerja di Bidang Arsitek

Arsitek merupakan profesi yang cukup spesifik. Kamu perlu memenuhi sejumlah syarat dan mengikuti berbagai tahapan untuk bisa menekuni profesi tersebut.

Namun, dunia arsitek sendiri sebetulnya menawarkan prospek kerja yang cukup luas. Berikut penjelasannya:

Peluang kerja yang luas di berbagai bidang 

Sebetulnya, arsitek kerja di mana? Pilihannya cukup beragam, lho. Sebagai arsitek yang memiliki lisensi STRA, kamu bisa bekerja di studio arsitektur. Opsi lainnya kamu bisa bergabung dengan instansi pemerintah untuk merencanakan tata kota.

Dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur, kamu juga bisa bekerja sebagai konsultan desain arsitektur, perencana kota, ahli teknologi arsitektur, manajer konstruksi, hingga dosen pendidikan tinggi.

Permintaan yang tinggi di industri konstruksi dan properti 

Luasnya prospek kerja arsitek juga tidak terlepas dari permintaan yang tinggi. Sebab, ada banyak sekali industri konstruksi dan properti, terutama di kota-kota besar.

Pembangunan seperti apartemen, pusat perbelanjaan, dan perumahan pasti membutuhkan jasa arsitek.

Gaji yang kompetitif 

Untuk Siapa Arsitek Bekerja? Besarnya tugas dan tanggung jawab arsitek berbanding lurus dengan gaji yang bisa diterima. Gaji arsitek terbilang cukup kompetitif, bahkan bisa mencapai hingga puluhan juta setiap bulannya.

Jumlah tersebut bisa bertambah seiring dengan meningkatnya jam terbang seorang arsitek. Alhasil, kamu pun punya potensi penghasilan yang tinggi.

PT. MITRA TEKNIK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *